The world population is expected to reach 7 billion
Bukan Cendekiawan - The world population is expected to reach 7 billion by the end of October, so says a new report.
As quoted from the Asia News Network, Sunday (10/23/2011), in late October estimated the world population will reach 7 billion, up more than quadrupled from 100 a year earlier, according to a report from the firm Allianz Group.
According to the Allianz Group, the human population on planet Earth will reach 7 billion by the end of October, compared with 1.65 billion people in one century ago.
To increase the number of this population, the Asian region is the largest contributor. Asia has a total population of approximately 4.2 billion, followed by $ 1 billion in Africa and South America of 600 million, said the report of the Allianz Group.
While the category of countries, China is a country with the densest population with 1.3 billion people, and followed by India with 1.2 billion inhabitants.
Then for category ekonomo strength, Allianz Group's report states that three out of four people live in developing countries.
Allianz Group also noted that world population will reach 8 billion people in 2020 and 2030. In 2082 the Allianz Group also estimates that there will be 10 billion people who meet the planet Earth.
As quoted from the Asia News Network, Sunday (10/23/2011), in late October estimated the world population will reach 7 billion, up more than quadrupled from 100 a year earlier, according to a report from the firm Allianz Group.
According to the Allianz Group, the human population on planet Earth will reach 7 billion by the end of October, compared with 1.65 billion people in one century ago.
To increase the number of this population, the Asian region is the largest contributor. Asia has a total population of approximately 4.2 billion, followed by $ 1 billion in Africa and South America of 600 million, said the report of the Allianz Group.
While the category of countries, China is a country with the densest population with 1.3 billion people, and followed by India with 1.2 billion inhabitants.
Then for category ekonomo strength, Allianz Group's report states that three out of four people live in developing countries.
Allianz Group also noted that world population will reach 8 billion people in 2020 and 2030. In 2082 the Allianz Group also estimates that there will be 10 billion people who meet the planet Earth.
Vote For Palestine
Vote For Palestine
mohon bantuannya untuk memasukkan PALESTINA ke google earth,
caranya klik :
Klik Link Berikut
>Isrelel VS Palestine
abis itu pilih bendera palestine.. vote
ditunggu sampai malam ini pukul 00.00.
Harap sebarkan dan dukung palestina
jadi negara merdeka.
nb: dari hp juga bisa, usahakan 1 jam = 1 vote..
Jangan Lupa Tekan tombol like Untuk Ikut Menyebarkan Halaman ini keteman-teman kamu.
READ MORE
mohon bantuannya untuk memasukkan PALESTINA ke google earth,
caranya klik :
Klik Link Berikut
>Isrelel VS Palestine
abis itu pilih bendera palestine.. vote
ditunggu sampai malam ini pukul 00.00.
Harap sebarkan dan dukung palestina
jadi negara merdeka.
nb: dari hp juga bisa, usahakan 1 jam = 1 vote..
Jangan Lupa Tekan tombol like Untuk Ikut Menyebarkan Halaman ini keteman-teman kamu.
Eating ice cream is considered sexual abuse
Helsinki - were You a fan of ice cream? Beware, be careful if you happen to stop by the country Finland. Because if you are not careful can get tangled in the thinking of child sexual abuse. Whoa ... what to do ice cream with sexual abuse
Dailymail Media proclaim, Saturday (8/10) that a group of lawyers has called for new laws to include sexual harassment of women who eat or enjoy the ice cream or popsicle too provocative in public. According to the paper, a woman who called in a suggestive licking an ice cream could deal with cases of sex discrimination.
Attorneys in Finland even has released a video showing a young woman office worker sucking an ice Lolly ice called a very suggestive way. In the video his fellow man turned awkward date she Central licking ice cream.
Lawyers Association of Finland, representing thousands of legal experts in the country, said on its website, "we have released this video to raise a very difficult problem. Sexual harassment in the workplace can target anyone, man or woman.
However, some people are judging these videotapes are difficult to demonstrate where the boundary line of women or men can be guilty of sexual abuse. An expert on the law of the European Union told the French newspaper France-Soir, "In most European countries, the law says that any movement that aimed at intimidating sexually to others is a criminal offence."
Strategi Pergerakan Mahasiswa Menuju Kecerdasan Berlembaga dan Kecerdasan Akademik
Strategi Pergerakan Mahasiswa Menuju Kecerdasan Berlembaga dan Kecerdasan Akademik
Oleh : Rahmat Ikhsan
Latar Belakang
Dunia Perguruan tinggi sungguh berbeda dengan dunia sekolah menengah (atas dan pertama). Dunia sekolah menengah adalah priode yang dipenuhi suka cita, egoisme, kegundahan khas remaja dan cita-cita hidup yang masih didominasi oleh ukuran-ukuran material dan pragmatis. Dunia perguruan tinggi berbeda, seolah membukakan segalanya sambil menjekaskan penuh warna dan pertarungan pembentukan jati diri yang diukur dengan spirit intelektualisme, karya dan akhirnya pengakuan. Hidup tidaklah sederhana yang dipikirkan sebelumnya, namun tetap menyimpan misteri potensi keindahan dan sukacita yang lebih luas, berwarna, dan mendalam. Semuanya bermula dari kesadaran historis pembentukan dan perjalanan bangsa serta posisi strategis mahasiswa didalamnya.
Sejarah menggambarkan betapa perubahan yang terjadi di negeri kita digerakkan oleh kelompok-kelompok terpelajar diuniversitas, kemerdekaan Indonesia banyak diinspirasi oleh mahasiswa/terpelajar. Perjuangan yang melahirkan Sumpah Pemuda 1928 digerakkan kelas mahasiswa yang tergabung di dalam Boedi Oetomo sejak 1908. Bahkan Proklamsi Kemerdekaan 1945, tidak terlepas dari peranan mahasiswa indonesia. Teranyar, terjadinya reforamsi 1998, peran mahasiswa sangat dominan.
Salah satu sebab yang mendorong kekuatan mahasiswa tersebut karena mahasiswa merupakan kelompok yang berpendidikan terbaik yang mampu bergerak disemua lapisan masyarakat. Deskripsi diatas adalah gambaran dan milik zaman mahasiswa lampau. Pertanyaan kemuadian, sejauhmanakah kita mampu menjadi mahasiswa yang sesungguhnya sebagaimana yang tergambar dalam sejarah negeri ini? Apa yang menjadi pembeda antara kita saat ini yang berstatus mahasiswa dengan mereka yang tidak mengeyam dunia mahasiswa?.
Menjadi mahasiswa pada saat ini, mungkin tidak seperti bagaimana rasanya menjadi mahasiswa pada tahun 1908, 1928, 1945, atau pada 1998. Anda memiliki problematika zaman tersendiri yang tentu berbeda dengan mereka. Tantangan yang mereka hadapi mungkin jauh berberda dengan mahasiswa dahulu dimana budaya mode, konsumtif, dan hura-hura sedang menjadi godaan bagi setiap mahasiswa dimanapun berada, khususnya dikota-kota besar.
Ruh mahasiswa sebagai kreator, cerdas, kritis, selalu dijiuluki agent of social change, dan beragam posisi lainnya diatas, harus dikembalikan. Masa-masa anda sebagai anak muda dengan titel mahasiswa hanya akan dialami selama seumur hidup dan tidak semua orang dapat menikmati posisi mahasiswa yang anda jalani saat ini. Karena itu, menghayati peran sejati dan jati diri menjadi mahsiswa sejati itu harus dijadikan sebagai bagian dari spirit untuk mengurangi dunia ke-mahasiswa-an anda saat ini.
Rumusan Masalah
- Bagaimanakan strategi pergerakan mahasiswa menuju kecerdasan berlembaga dan kecerdasan akademik ?
PEMBAHASAN
Sejarah dan Peran Strategis Mahasiswa
Sebagai kelompok minoritas terdidik, mahasiswa memiliki banyak kekuatan didalam dirinya antara lain kekuatan moral (moral force), kekuatan ide (power of idea) dan kekuatan nalar (power of reason). Dengan kekuatan-kekuatan itu mahasiswa, sebagaimana dikemukakan oleh Jack Newfield, bisa disebut sebagai a prophetic minority. Jack Newfield Lebih lanjut menjelaskan:
Mahasiswa adalah kelompok minoritas-para aktivis hanyalah minoritas dalam populasi mahasiswa. Tetapi mereka memainkan peran yang profektik. Mereka melihat jauh kedepan dan memikirkan apa yang tidak atau belum dipikirkan oleh masyarakat umumnya. Dalam visi mereka, tampak satu kesalahan mendasar dalam masyarakat. Dan mereka menginginkan perubahan. Tidak sekedar perubahan-perubahan marginal, tetapi perubahan fundamental. Mereka memikirkan suatu proses transformasi.
Sejarah indonesia juga mencatat bagaimana pentingnya peran mahasiswa baik dalam proses menuju maupun proses pembentukan pasca terbentuknya negara indonesia. Peran mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi kemahasiswaan sangat menonjol dalam perubahan-perubahan besar di republik ini. Sejarah kemudian mencatat peran mereka dalam pembentukan nasionalisme indonesia melalui Sumpah Pemuda 1928, penculikan Soekarno-Hatta yang mendorong percepatan Proklamasi Kemerdekaan menjadi 17 Agustus 1945,peralihan Orde Baru tahun 1960-an akhir; dan perlihan Orde Baru ke transisi era Reformasi pada tahun 1998.
Tiap-tiap kelompok meiliki sudut pandang yang berbeda-beda tentang segala permasalahan. Mereka juga berbeda dala cita-cita masyarakat ideal. Namun demikian, tak bisa dipungkiri bahwa Organisasi-organisasi kemahasiswaan berperan besar dalam penyiapan dan penyediaan kader-kader penerus bangsa, apapun keyakinan ideologis dan cita-cita idealnya.
Merekalah yang memproduksi –meminjam istilah sejarahwan Arnold Toynbe-Creeative Minority yang berperan sebagai Agent Of Change dan Agent Of Social Control bagi masyarakat dan bangsanya. Berdasarkan background kesejarahan tersebut, sejak awal seorang mahasiswa sepatutnya menanamkan diri untuk menjadi sosok “Mahasiswa Sejati”.
Mahasiswa Sejati ( mahasiswa yang mampu mensinergiskan atara akademik dan organisasi).
Untuk menjadi mahasiswa seajati pertama-tama kita harus memahami terlebih dahulu apa yang menjadi ‘fitrah’ dari mahasiswa. Paling tidaka ada empat predikat yang melekat pada mahasiswa, pertama insan akademis adalah insan pemebelajar yang haus ilmu dan reformasi bagi pengembangan rasio dan kepribadiaannya. Sekaligus menjadi bagian yang mengusung dunia yang dinaungi nilai-nilai keilmiahan, moralitas dan independensi.
Kedua’ kemudaan. Mahasiswa adalah bagian dari pemuda dan pemuda adalah pemilik ‘darah muda’, yang mencari jati diri dan menerjemahkan dunianya terkadang kita tidak secara rasional tapi emosional. Dalam kemudaannya, mahasiswa adalah insan yang menginginkan perubahan, progresifitas, dan menciptakan dunianya sendiri yang berbeda dari‘dunia buatan orang tua’.
Ketiga, youth of the nation. Sebagai youth of the nation, ia merupakan potret masa depan bangsanya. Makanya wajar bila suatu bangsa banyak menaruh harapan padanya. Mahasiswa harus menghadapi permasalahan dan keresahan bangsanya. Memahami kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang yang dimiliki bangsanya. Lebih penting lagi, menjadi bagian problem solver, bukan baghi bangsanya.
Keempat, elit intelektual. Tidak samapai lima persen pemuda indonesia mampu mengenyam perguruan tinggi. Sebagai elit intelektual, mahasiswa sudah sepatutnya menjadi ’kompas’ yang menunjukkan arah bangsanya. Menjadi ‘lampu pijar’ yang menerangi lingkungan sekitaranya.
Singkatnya menjadi mahasiswa sejati adalah berusaha keras memenuhi keempat predikat yang melekekat pada status mahasiswa diatas. Mahasiswa sejati bukanlah mahasiswa yang datang untuk kuliah dan setelah itu pulang, menunggu kelulusan hingga berharap bekerja di perusahaan dan lembaga yang mentereng. Dia tidak puas dengan ilmu yang diperoleh diruang kelas-kelas semata. Dia mencari ilmu dan membentuk kepribadiaanya di perpustakaan, diskusi dan seminar, study club, organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra, serta melakukan public/komunity service. Bahkan melakukan “gerakan-gerakan”, menciptakan insan yang beguna untuk masyarakat, lingkungan dan masa depannya.
Dengan melihat ke empat kriteria yang harus dimiliki seorang mahasiswa dalam konteks yang ideal dan untuk menjabarkan dalam dinamika roda organisasi lingkup dunia kampus yang sering kita jalani dalam keseharian kita seperti di HIMSENA sebagai tempat belajar untuk mencari dan menuangkan semua pengetahuan kita tentang masalah akademik dan keorganisasian sebagai penunjang dalam akatifitas kita.
HIMSENA sebagai wadah dalam penujang proses pembelajaran untuk mahasiswa yang berkecimpung di dalamnya maka ke empat elemen yang telah dijabarka tersebut harus mampu pula untuk diaktualkan dalam menjalankan roda organisasi di HIMSENA, ini mungkin bukanlah pesoalan mudah untuk melakukan itu tetapi disinilah kemampuankita sebagai mahasiswa di uji untuk melihat sampai dimana batas kemampuan kita untuk bisa dikatakan sebagai mahasiswa sejati yaitu mahasiswa yang mampu mensinergiskan antara akademik dan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Musthopa, 2009. Titik Nol Menjadi Mahasiswa Sejati, Jl. Dipenogoro 16 Menteng,
Jakarta Pusat 10310
VISI & MISI Kandidat Ketua UMUM HIMSENA UNHAS
MAKALAH VISI Dan MISI SERTA PROFIL KANDIDAT
"Sebagai anak negeri dan penerus generasi bangsa ini, untuk para pemuda diseluruh tanah air seyogyanya saatnya bergerak merumuskan kerangka baru dalam mewujudkan cita-cita bersama, bahwa Indonesia saat ini membutuhkan para pemimpin yang bermoral yang mampu membawa arah pembangunan demokrasi menuju kedaulatan dan kemandirian."
"Sebagai anak negeri dan penerus generasi bangsa ini, untuk para pemuda diseluruh tanah air seyogyanya saatnya bergerak merumuskan kerangka baru dalam mewujudkan cita-cita bersama, bahwa Indonesia saat ini membutuhkan para pemimpin yang bermoral yang mampu membawa arah pembangunan demokrasi menuju kedaulatan dan kemandirian."
A. Identitas Pribadi
Nama Lengkap : Eko Syamsuharlin
Tempat Tanggal Lahir : Bantaeng 5 Juni 1990
Alamat : Jl. Batua Raya 5 No. 12 Makassar
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Suku : Bugis Makassar
Agama : Islam
No. Telp : 085299606812
Nama Orang Tua
- Ayah : Syamsuddin
- Ibu : Juslina S.E
B. Riwayat Pendidikan formal
1999-2002 Sekolah Dasar Inpres Teladan Merpati Bantaeng
2002-2004 Ponndok Pesantren Babul Khaer Bulukumba
2004-2005 SMP Neg. 2 Bonto Bahari Bulukumba
2005-2008 SMA Neg. 1 Bulukumba
C. Pengalaman Organisasi
- Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Makassar Timur Komisariat Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
- Pengurus Biro Kesekretariatan dan rumahtangga Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Peternakan, Periode 2009-2010.
- Wakil Sekertaris Umum Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Peternakan, Periode 20010-2011
- Pengurus Kerukunan Keluarga Mahasiswa Bulukumba (KKMB) Kom. UNHAS
D. Training Yang Pernah Diikuti
· 2008 Sosialisasi Pengenalan Study Lapang (SPSL 08) HIMSENA-UH
· 2008 PPM HIMSENA-UH
· 2008 Basic Training Himpunan Mahasiswa Islam Cab. Makassar Timur Kom. Perikanan Universitas Hasanuddin
· 2010 Intermediate Training Himpunan Mahasiswa Islam Cab. Tenggarong Kalimantan Timur
A. Latar Belakang
Dalam perjalanan sejarah bangsa ini, lika-liku arah pembangunan ideologi dan fisik negeri ini selalu dirongrong baik dari dalam maupun dari luar. Indonesia pernah dipimpin oleh tokoh-tokoh yang penuh kontroversial, Soekarno dan Soeharto. Kedua tokoh penuh dengan gunjingan baik didalam negeri mau pun didunia. Tetapi itu semua telah berlalu, masa lalu dan warna-warni yang penuh tanda tanya besar tentang kebenaran sejarah yang ditorehkan maupun yang diceritakan. Perdebatan tentang sejarah ini memang masih banyak yang dirahasiakan dan banyak pihak menutup rapat tentang kebenaran kebenaran yang ada, banyak para pelaku sejarah yang hingga kini masih hidup dan merupakan menjadi saksi kunci dari beberapa peristiwa yang ada di Negeri ini belum sepenuhnya meluruskan sejarah yang benar. Karena terkait beberapa hal yang bisa menodai tokoh para pemimpin bangsa ini, mereka lebih baik diam dan hanya membicarakan yang baik-baik saja tentang tokoh tersebut. Ini lah wajah Indonesia sekarang yang dalam banyak hal harus dicermati bersama. Walaupun banyak tentang tesis yang belum sepenuhnya memuaskan hasrat rasa keinginan mengetahui kebenaran sejarah, paling tidak ada beberapa hal yang dinilai bahwa Negara ini masih banyak tangan-tangan tersembunyi yang merantai dan membelunggu kebenaran, demokrasi serta kedaulatan bangsa. Bisa dikatakan negara ini belum sepenuhnya merdeka.
Apa yang bisa dilakukan oleh para pemuda saat ini adalah bagaimana ia bisa melakukan pembenahan dari diri sendiri, sebenarnya ia mampu dan mempunyai peran dalam menciptakan stabilitas nasional yang bermula dari individu pribadi, keluarga, sekolah, kampus, desa lalu kota. Pembenahan tersebut melalui membentuk kesadaran rasio terhadap individu dan penyadaran terhadap orang lain bahwa semuanya harus menciptakan komunal-komunal yang benar-benar mempunyai visi dan misi untuk kepentingan bersama yang tidak terkooptasi hanya untuk kepentinngan kelompok semata.
Tetapi realitas yang ada sangatlah sulit dalam mewujudkan cita-cita yang luhur untuk membangun bangsa ini, skeptisisme selalu menghantui jiwa-jiwa pribadi maupun kelompok. Keraguan-keraguan yang ada ada dalam diri, selalu membayangi alam bawah sadar, sehingga kita selalu terjebak dalam lingkaran setan dan asusmsi--asumsi yang ada.
Presepsi inilah yang harus kita buang jauh-jauh, bahwa sebenarnya kita mampu untuk bergerak untuk melakukan perubahan yang ada. Semua orang punya mimpi-mimpi yang terpendam dan tak terungkapkan, bagaimana menjadikan mimpi itu menjadi sosok wujud nyata adalah tugas bersama yang harus didukung oleh kesadaran rasio yang tinggi, saling memiliki komitmen, rasa kebersamaan dan kepercayaan terhadap potensi orang lain satu dengan yang lainnya. Namun terkadang kitapun harus mampu memahami bahwa semuanya itu membutuhkan suatu wadah, sebagai salah satu patron mengayomi segala bentuk aliansi-aliansi gerakan kepemudaan, mengaktuliasikan potensi diri dalam sebuah wacana intelektualitas.
Di usianya yang menginjak 24 tahun, Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Peternakan telah memberi warna baru untuk Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan di tingkatan Fakultas Peternakan sampai pada tingkatan Universitas Hasanuddin dan perguruan tinggi lainnya, khususnya bangsa Indonesia kedepan. Melekatnya ciri intelektualitas harus diyakini adalah sebuah hal yang tidak hadir begitu saja, diperjuangkan dengan niat yang begitu ikhlas sebagai bagian dari pengabdian untukn-ya, Tuhan segala tuhan. Menjaganya adalah sebuah kemutlakan dengan mempertahankan atau meningkatkan iklim yang telah ada. Meningkatkan adalah dengan lebih mengkonkritkan Intelektualitas yang lebih melekat demi masyarakat sekitar. Intelektual bukan menara gading yang tidak tersentuh atau hanya sekedar realitas internal. Intelektual harus membumi dengan realitas sosial yang ada. Olehnya itu, izinkan kami memulai niat dan ikhtiar untuk menyinambungkan gerak intelektual Mahasiswa Menuju Kecerdasan Berlembaga dan Kecerdasan Akademik, yang telah hampir rapuh ditelan probleme zaman kompleksitas global .
B. Visi dan Misi
Visi
Optimalisasi Peran Himsena UH dalam mewujudkan sinergitas Tujuan Himsena UH Dan Tridarma Perguruan Tinggi
Misi
1. Optimalisasi peran HIMSENA-UH, Merangkul seluruh aspirasi mahasiswa Khususnya mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan, Sebagai bentuk keseriusan untuk menjadi representasi mahasiswa.
2. Mewujudkan transparansi dalam kerja, keuangan, maupun informasi yang bersifat publik.
3. Membangun Organisasi HIMSENA-UH yang professional, member value added bagi anggotanya, dan memberikan rasa kekeluargaan yang menyenangkan.
4. Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam rangka menyukseskan program kerja organisasi.
5. Memanfaatkan keberadaan perkembangan teknologi, informasi, dan ilmu pengetahuan dalam rangka menyukseskan pelaksanaan program kerja organisasi.
C. Penutup
Demikianlah Makalah ini kami buat sebagai salah satu refrensi kita kedepan dalam sebuah visi dan misi dan orentasi kami, dalam menjalankan roda-roda organisasi nantinya, semoga kita semua senantiasa dalam keridhan Allah SWT, Amien.
Hakikat dan urgensi organisasi
Hakikat dan Urgensi Organisasi - Manusia pada dasarnya merupakan makhluk individu dan sosial sekaligus. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup dalam suatu bentuk hubungan tertentu (bersosialisasi) dengan dunia sekitarnya dan dengan individu lain. Bersosialisasi merupakan jalan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaannya. Tanpa berada di tengah sesamanya dalam bentuk-bentuk hubungan tertentu, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya dan tidak dapat tumbuh mencapai tingkat kemanusiaan-nya yang tertinggi.
Organisasi adalah bentuk masyarakat yang terbaik karena didalamnya terdapat kejelasan aturan main yang tertuang dalam peraturan organisasi dan dalam budaya organisasi; memiliki jenjang struktural yang jelas; serta memiliki tujuan dan prinsip-prinsip dasar yang menginspirasi kehidupan berorganisasi yang eksplisit. Oleh karena itu, individu yang berorganisasi merupakan individu yang paling memiliki peluang mewujudkan fitrah kemanusiaannya yang merdeka, berkehendak untuk tumbuh, dan saling memberi dengan yang lainnya.
Saat ini telah diakui bahwa kecerdasan intelektual hanya menyumbang 10-20 persen kesuksesan seseorang, sementara sisanya 80-90 persen ditentukan oleh kecerdasan emosional dan spiritual. Salahsatunya di dapat kan dengan cara ikut berorganisasi. Berorganisasi adalah melatih kecerdasan emosional dan spiritual, sehingga dengan demikian berorganisasi merupakan jalan menuju kesuksesan.
Apa itu Hakikat dan Urgensi?
Hakikat ialah intisari atau dasar sementara urgensi ialah keharusan yang mendesak (minimal ini yang diinformasikan Balai Pustaka). Tapi, Sebelum mengarahkan pada hakikat dan urgensi organisasi, maka pertanyaan yang terlebih dahulu mesti dijawab ialah apa itu organisasi
Menurut Chester Bernard, Organisasi adalah sistem kegiatan kerjasama (cooperative activities) dari dua orang atau lebih. Menurut Dwight Waldo, Organisasi adalah struktur antar hubungan pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu system adminstrasi. Menurut G.R. Terry, Organisasi adalah berasal dari kata organism yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang demikian dintegrasi hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan orang terdiri dua bagian pokok yaitu bagian-bagian dan hubungan-hubungan. Jadi Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 3
Jadi, hakikat dan urgensi organisasi?
Hakikat organisasi atau intisari organisasi ialah:
Hakikat ialah intisari atau dasar sementara urgensi ialah keharusan yang mendesak (minimal ini yang diinformasikan Balai Pustaka). Tapi, Sebelum mengarahkan pada hakikat dan urgensi organisasi, maka pertanyaan yang terlebih dahulu mesti dijawab ialah apa itu organisasi
Menurut Chester Bernard, Organisasi adalah sistem kegiatan kerjasama (cooperative activities) dari dua orang atau lebih. Menurut Dwight Waldo, Organisasi adalah struktur antar hubungan pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu system adminstrasi. Menurut G.R. Terry, Organisasi adalah berasal dari kata organism yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang demikian dintegrasi hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan orang terdiri dua bagian pokok yaitu bagian-bagian dan hubungan-hubungan. Jadi Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 3
Jadi, hakikat dan urgensi organisasi?
Hakikat organisasi atau intisari organisasi ialah:
- Bahwa organisasi bukanlah tujuan, melainkan hanya alat untuk mencapai tujuan atau alat untuk melaksanakan tugas pokok. Berhubungan dengan itu susunan organisasi haruslah selalu disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau perkembangan tugas pokok.
- Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang dinamakan bawahan.
Urgensi Organisasi atau yang sangat penting dari organisasi ialah:
- Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal.
- Organisasi adalah alat perjuangan untuk sebuah asa menuju cita
Yang lain tentang organisasi
Saat ini telah diakui bahwa kecerdasan intelektual hanya menyumbang 10-20 persen kesuksesan seseorang, sementara sisanya 80-90 persen ditentukan oleh kecerdasan emosional dan spiritual. Salahsatunya di dapat kan dengan cara ikut berorganisasi. Berorganisasi adalah melatih kecerdasan emosional dan spiritual, sehingga dengan demikian berorganisasi merupakan jalan menuju kesuksesan.
Jangan Lupa Klik tombol Like yah....
Jangan Lupa Klik tombol Like yah....
Hakikat, peran dan fungsi mahasiswa
Bukan Cendekiawan - Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.
Mahasiswa merupakan cikal bakal sebuah tatanan majunya suatu bangsa. Ini karena mahasiswa memiliki kemampuan kompleks yang dapat memberikan sumbangsihnya bagi masyarakat pada lingkup mikro dan bangsa dalam lingkup makro baik dari pemikiran maupun tingkah laku. Mahasiswa juga mempunyai peranan vital dalam setiap sector kehidupan. Namun semua hal itu tidak semata-mata tidak disematkan kepada mereka. Beban berat yang disematkan di pundak mereka membutuhkan wawasan yang luas dan usaha yang tidak pantang menyerah untuk dapat mengangkatnya.
peran dan fungsi mahasiswa
Sebagai agen perubahan (AGEN OF CHANGE), mahasiswa dituntut bersifat kritis. Diperlukan implementasi yang nyata. Contoh konkrit implementasi tersebut adalah perjuangan mahasiswa di tahun 1998 dalam mengumandangkan reformasi. Perubahan yang terjadi sebagai efek dari perjuangan mahasiswa masa itu sangatlah besar baik bagi kinerja pemerintahan, control kerja pemerintahan, kondisi perekonomian bangsa, sistem pendidikan yang diterapkan, serta hal-hal lain yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Harapan besar ditujukan pada para pemuda. Pemuda yang dimaksud adalah para mahasiswa. Dalam posisi ini, mahasiswa adalah aset yang sangat berharga. Harapan tinggi suatu bangsa terhadap mahasiswa adalah menjadi generasi penerus yang memiliki loyalitas tinggi terhadap kemajuan bangsa.
Sebagai kekuatan moral(Moral Force), masyarakat akan memandang tingkah laku, perkataan, cara berpakaian, cara bersikap, dan sebagainya yang berhubungan dengan moral sebagai acuan dasar mereka dalam berperilaku. Disinilah mahasiswa harus di tuntut ke intelektualannya dalam kekuatan moralnya di masyarakat.
Sebagai kontrol sosial (Social Control), Masyarakat adalah sekumpulan populasi dengan beragam karakter. Banyak sekali aspek sosial yang harus dipenuhi agar tidak terjadi ketimpangan yang rentan memicu konflik. Jika kondisinya berlawanan, maka dapat dipastikan adanya konflik kecil yang bisa timbul di mahasiswa maupun masyarakat. Di sinilah peran mahasiswa. Kontrol dari kondisi – kondisi sosial merupakan implementasi nyata mahasiswa untuk bersinggungan langsung dengan masyarakat. Memanfaatkan media sangat atraktif bila diterapkan. Jika menyadari peran dalam masyarakat sewajarnya mahasiswa menjadi harapan masyarakat dan bukan sekadar penganut hedonistik.
Mahasiswa Sebagai Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-menerus. Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.